Followers

Tuesday, October 4, 2011

Janji Bertemu Di Surga

Posted by Administrator pada 4 Desember 2008

Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’ bin Amr An-Nakha’i, ia berkata: “Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha’. Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya dari ayahnya. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dijodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya, ‘Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku’. Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, ‘Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu:

”Sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar. (Yunus: 15).

Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya.’
Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata: “Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu.” Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan perasaan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Dan si pemuda itu seringkali berziarah ke kuburannya, dia menangis dan mendo’akannya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburannya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya: “Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?”

Dia menjawab: “Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat menggiring menuju kebaikan”.

Pemuda itu bertanya: “Jika demikian, kemanakah kau menuju?”
Dia jawab: “Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak.”

Pemuda itu berkata: “Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu.” Dia jawab: “Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah Subha-nahu wa Ta’ala) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah.”

Si Pemuda bertanya: “Kapan aku bisa melihatmu?” Jawab si wanita: “Tak lama lagi kau akan datang melihat kami.” Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.

Ia Tinggalkan Nyayian Maka Allah Menggantikannya dengan Hidayah dan Iman

Posted by Administrator pada 4 Desember 2008
Negara-negara kafir pada umumnya, baik Barat maupun Timur hidup dalam kesengsaraan. Ya, demi Allah, itulah kenyataan mereka. Sebab hati yang merupakan raja anggota badan adalah asal-muasal kebahagiaan dan kenikmatan serta siksa dan kesengsaraan.
Jangan terkecoh dengan kenikmatan mereka. Memang, jasad mereka berada di Surga, tetapi hati mereka di Neraka. Inilah kenyataan yang ada!
Karena itu, orang kafir selalu hidup dalam kesempitan dan kesusahan. Allah berfirman:
“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu maka sesungguhnya baginya adalah kehidupan yang sempit dan Kami kumpulkan mereka pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”
Wahai hamba Allah, tahukah kamu apakah kesempitan hidup itu? Ia adalah siksaan dalam hati berupa kesedihan, kesesakan dan berakhir dengan bunuh diri.
Ketika negara Skandinavia melihat begitu banyak pen-duduk negaranya yang bunuh diri, justeru mereka berkata, ‘Kita siapkan untuk mereka tempat bunuh diri sehingga kita bisa memanfaatkan darah mereka untuk orang-orang sakit dan kecelakaan’.
Dan berikut ini, wahai saudaraku muslim tercinta ada-lah kisah seorang pemuda yang meninggalkan pesona, godaan dan hiruk-pikuk dunia kemudian hanya meng-hadapkan diri kepada Allah, maka ia pun mendapatkan kelapangan dan keleluasaan.
Dahulunya, ia seorang pecinta nyanyian dan segala hal yang biasa menyertainya seperti minum minuman keras, disco, musik dan kemaksiatan serta dosa lainnya.
Ia adalah orang yang hatinya telah dimasuki iman, maka ia mendapati kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian. Dengan iman pula, ia mendapatkan ketinggian dan kemu-liaan, kebaikan, keshalihan dan keberuntungan.
Ia adalah kisah seorang selebriti Inggris yang amat ter-kenal di kolong langit ini. Ia adalah Cat Stevens yang kemu-dian berganti nama menjadi Yusuf Islam.
Ia bertutur sendiri tentang dirinya. Dan alangkah indah sesuatu yang murni keluar dari jiwa yang jujur. Cat Stevens berkisah.
“Aku dilahirkan di London, jantung dunia Barat. Aku dilahirkan di era televisi dan angkasa luar. Aku dilahirkan di era teknologi mencapai puncaknya di negara yang terke-nal dengan peradabannya, negara Inggris.
Aku tumbuh dalam masyarakat tersebut dan aku belajar di Sekolah Katholik yang mengajarkanku tentang agama Nashrani sebagai jalan hidup dan kepercayaan. Dari sini pula aku mengetahui apa yang harus kuketahui tentang Allah, Al-Masih ‘alaihis salam dan taqdir, yang baik maupun yang buruk.
Mereka banyak memberitahuku tentang Allah, sedikit tentang Al-Masih dan lebih sedikit lagi tentang Ruhul Qudus (Jibril).
Kehidupan di sekelilingku adalah kehidupan materi. Paham materialis gencar diserukan dariberbagai media informasi. Mereka mengajarkan, kekayaan adalah kekayaan harta benda yang sesungguhnya dan kefakiran adalah ketiadaan harta benda secara hakiki. Amerika adalah contoh negara kaya dan Negara-negara Ketiga adalah contoh kemiskinan, kelaparan, kebodohan dan kepapaan.

Karena itu, aku harus memilih dan meniti jalan kekayaan. Supaya aku bisa hidup bahagia. Supaya aku mendapatkan kenikmatan hidup. Karena itu, aku membangun falsafah hidup bahwa dunia tidaklah ada kaitannya dengan agama. Falsafah inilah yang aku jalani, agar aku mendapatkan kebahagiaan jiwa.
Lalu aku mulai melihat kepada sarana untuk meraih kesuksesan. Dan cara yang paling mudah -menurutku- adalah dengan membeli gitar, mengarang lagu dan me-nyanyikannya sendiri. Aku lalu tampil di hadapan mereka. Inilah yang benar-benar aku lakukan dengan membawa nama Cat Stevens. Dan tidak berapa lama, yakni ketika aku berusia 18 tahun aku telah menyelesaikan rekaman dalam delapan kaset. Setelah itu banyak sekali tawaran. Dan aku pun bisa mengumpulkan uang yang banyak. Di samping itu, pamorku pun mencapai puncak.
Ketika aku berada di punc
ak ketenaran, aku melihat ke bawah. Aku takut jatuh! Aku dihantui kegelisahan. Akhirnya, aku mulai minum minuman keras satu botol setiap hari. Supaya memotivasi keberanianku untuk me-nyanyi. Aku merasa, orang-orang di sekelilingku berpura-pura puas. Padahal dari wajah mereka, tak seorang pun tampak puas, kepuasan yang sesungguhnya!
Semuanya harus munafiq, bahkan dalam jual beli dan mencari sesuap nasi, bahkan dalam hidup! Aku merasa, ini adalah sesat. Dari sini, aku mulai membenci kehidupanku sendiri. Aku menghindar dari orang banyak. Aku lalu jatuh sakit. Aku kemudian opname di rumah sakit karena sakit paru-paru. Ketika di rumah sakit, kondisiku lebih baik karena mengajakku berfikir.

Aku memiliki iman kepada Allah. Tetapi gereja belum mengenalkanku siapakah Tuhan itu dan aku tak mampu sampai pada hakikat Tuhan sebagaimana yang dibicarakan gereja! Pikiranku buntu. Maka aku memulai berfikir kepada jalan hidup yang baru. Aku memiliki buku-buku tentang aqidah dan masalah ketimuran. Aku mencari tentang Islam dan hakikatnya. Dan seperti ada perasaan, aku harus menuju pada titik tujuan tertentu, tetapi aku tidak tahu keberadaan dan pengertiannya.
Aku tidak puas berpangku tangan, duduk dengan pikiran kosong. Aku mulai berfikir dan mencari kebahagiaan yang tidak kudapatkan dalam kekayaan, ketenaran, puncak karir maupun di gereja. Maka aku mulai mengetuk pintu Budha dan Falsafah Cina. Aku pun mempelajarinya. Aku mengira, kebahagiaan adalah dengan mencari berita apa yang terjadi di hari esok, sehingga kita bisa menghindari keburukannya. Aku berubah menjadi penganut paham Qadariyah. Aku percaya dengan bintang-bintang, mencari berita apa yang akan terjadi. Tetapi semua itu ternyata keliru.

Aku lalu pindah kepada ajaran komunis. Aku mengira bahwa kebajikan adalah dengan membagi kekayaan alam ini kepada setiap manusia. Tetapi aku merasa bahwa ajaran komunis itu tidak sesuai dengan fitrah manusia. Sebab ke-adilan adalah engkau mendapatkan sesuai apa yang telah engkau usahakan, dan ia tidak lari ke kantong orang lain.

Lalu aku berpaling pada obat-obat penenang. Agar aku memutuskan mata rantai berbagai pikiran dan kebimbang-an yang menyesakkan. Setelah itu aku mengetahui bahwa tidak ada aqidah yang bisa memberikan jawaban kepadaku. Yang bisa menjelaskan kepadaku hakikat yang sedang aku cari. Aku putus asa. Dan ketika itu, aku belum mengetahui tentang Islam sama sekali. Maka aku tetap pada keyakinan-ku semula, pada pemahamanku yang pertama, yang aku pelajari dari gereja. Aku menyimpulkan bahwa kepercaya-an-kepercayaan yang aku pelajari itu adalah keliru. Dan bahwa gereja sedikit lebih baik daripadanya. Aku kembali lagi kepada gereja. Aku kembali mengarang musik seperti semula. Dan aku merasa Kristen adalah agamaku.

Aku berusaha ikhlas demi agamaku. Aku berusaha mengarang lagu-lagu dengan baik. Aku berangkat dari pemikiran Barat yang bergantung pada ajaran-ajaran gereja. Yakni ajaran yang memberikan inspirasi kepada manusia bahwa dia akan sempurna seperti Tuhan jika dia melakukan pekerjaannya dengan baik serta ia mencintai dan ikhlas terhadap pekerjaannya.

Pada tahun 1975 terjadi suatu mu’jizat. Yakni ketika saudara kandungku tertua memberiku hadiah satu mushaf Al-Qur’an. Mushaf itu masih tetap bersamaku sampai aku mengunjungi Al-Quds di Palestina. Setelah kunjungan tersebut, aku mulai mempelajari Kitab yang dihadiahkan oleh saudaraku itu. Suatu Kitab yang aku tidak mengetahui apa isi di dalamnya, juga tak kuketahui apa yang dibicara-kannya. Lalu aku mencari terjemahan Al-Qur’anul Karim setelah aku mengunjungi Al-Quds. Pada pertama kalinya, melalui Al-Qur’an itu, aku berfikir tentang apa itu Islam. Sebab Islam menurut pandangan orang Barat adalah aga-ma yang fanatik dan sektarian. Dan umat Islam itu adalah sama saja. Mereka adalah orang-orang asing, baik bangsa Arab maupun Turki. Kedua orang tua saya adalah berdarah Yunani. Dan orang Yunani begitu bencinya kepada Turki Muslim. Karena itu, seyogyanya aku membenci Al-Qur’an, yang ia adalah agama dan pedoman orang-orang Turki se-bagai dendam warisan. Tetapi aku memandang, aku harus mempelajarinya (terjemahnya). Tidak mengapa aku menge-tahui isinya.

Sejak pertama, aku merasa bahwa Al-Qur’an dimulai dengan Bismillah (dengan nama Allah). Bukan dengan na-ma selain Allah. Dan ungkapan ‘Bismillahirrahmanirrahim’ (dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) begitu sangat berpengaruh dalam jiwaku. Lalu surat Al-Fatihah itu berlanjut dengan Fatihatul Kitab (Pembukaan Al-Qur’an), Alhamdulillahirabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam). Segala puji milik Allah Sang Pencipta sekalian alam, dan Tuhan segenap makhluk.

Sampai waktu itu, pemikiran saya tentang Tuhan begitu lemah tak berdaya. Mereka mengatakan kepadaku, ‘Se-sungguhnya Allah adalah Mahaesa, tetapi terbagi menjadi tiga dzat! Bagaimana? Saya tidak tahu!’
Dan mereka mengatakan kepadaku, ‘Sesungguhnya Tuhan kita bukanlah Tuhannya orang Yahudi..!’
Adapun Al-Qur’anul Karim, maka ia mulai dengan ber-ibadah kepada Allah Yang Mahaesa, Tuhan segenap alam semesta. Al-Qur’an menegaskan keesaan Sang Pencipta. Dia tidak memiliki sekutu yang berbagi kekuasaan dengan-Nya. Dan ini adalah pemahaman baru bagiku. Sebelumnya, sebelum aku mengetahui Al-Qur’anul Karim, aku menge-tahui adanya pemahaman kesesuaian dan kekuatan yang mampu mengalahkan mu’jizat. Adapun sekarang, dengan pemahaman Islam, aku mengetahui bahwa hanya Allah semata yang mampu dan Mahakuasa atas segala sesuatu.

Hal itu masih dibarengi dengan keimanan terhadap hari akhir dan bahwa kehidupan akhir itu adalah abadi. Jadi, tidaklah manusia itu dari segumpal daging kemudian ber-ubah setiap hari hingga berakhir menjadi debu, sebagai-mana yang dikatakan oleh para ahli biologi. Sebaliknya, apa yang kita lakukan dalam kehidupan dunia ini sangat menentukan keadaan yang akan terjadi dalam kehidupan di hari akhir nanti. Al-Qur’anlah yang menyeruku kepada Islam. Maka aku pun memenuhi seruannya. Adapun gereja yang menghancurkanku dan membuatku lelah dan letih, maka dialah yang mengantarkanku kepada Al-Qur’an. Yakni ketika aku tak mampu menjawab berbagai pertanya-an jiwa dan kalbuku.

Di dalam Al-Qur’an, aku melihat sesuatu asing. Ia tidak serupa dengan kitab-kitab lain. Ia tidak mengandung beberapa bagian atau sifat-sifat yang ada dalam kitab-kitab agama yang telah kubaca. Di sampul Al-Qur’an, juga aku tidak mendapatkan nama pengarangnya. Karena itu, aku yakin betul dengan makna wahyu yang Allah wahyukan kepada nabi yang diutusNya. Kini, aku telah jelas betul tentang perbedaan antara Al-Qur’an dengan Injil yang di-tulis oleh tangan-tangan pengarang yang berbeda-beda sehingga melahirkan kisah-kisah yang berbeda pula.

Aku berusaha untuk mencari kesalahan di dalam Al-Qur’an, tetapi aku tidak menemukannya. Semua isi Al-Qur’an adalah sesuai dengan pemikiran keesaan Allah yang murni. Dari sini, aku mulai mengenal tentang apa itu Islam.

Al-Qur’an bukanlah satu-satunya risalah. Sebaliknya, di dalam Al-Qur’an didapatkan nama-nama semua nabi yang mereka itu dimuliakan Allah. Al-Qur’an tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya. Dan teori ini adalah sangat logis. Sebab jika Anda beriman kepada seorang nabi dan tidak kepada yang lain, berarti Anda telah menghancurkan adanya kesatuan risalah.

Dari sejak itu, aku memahami bagaimana berantainya risalah sejak awal penciptaan manusia. Dan bahwa manusia sepanjang sejarah selalu terdiri dari dua barisan; mukmin atau kafir.
Al-Qur’an telah menjawab semua hal yang kupertanya-kan. Dengan demikian aku merasa bahagia. Kebahagiaan mendapatkan kebenaran.

Aku mulai membaca Al-Qur’an semuanya, sepanjang satu tahun penuh. Aku mulai menerapkan pemahaman yang aku baca dari Al-Qur’an. Saat itu aku merasa bahwa akulah satu-satunya muslim di muka bumi ini.
Lalu aku berfikir bagaimana aku menjadi muslim yang sesungguhnya. Maka aku pergi ke masjid London dan aku mengumumkan keislamanku. Aku mengatakan, ‘Asyhadu anlaa ilaaha illallaah wa anna muhammadar rasuulullaah’ (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah).
Ketika itu, aku yakin bahwa Islam yang kupeluk adalah risalah yang berat, tidak suatu pekerjaan yang selesai dengan sekedar mengucapkan dua kalimah syahadat.

Aku telah dilahirkan kembali. Dan aku telah mengetahui ke mana aku berjalan bersama saudara-saudara muslimku yang lain dari hamba-hamba Allah. Sebelumnya, aku sama sekali tidak pernah menemui salah seorang mereka. Seandainya pun ada seorang muslim yang mene-muiku dan berusaha untuk mengajakku kepada Islam, tentu aku menolak ajakannya karena keadaan umat Islam yang diremehkan dan diolok-olok oleh media informasi barat. Bahkan media informasi Islam sendiri sering meng-olok-olok hakikat Islam. Mereka justeru sering mendukung berbagai kedustaan yang dilontarkan oleh musuh-musuh Islam yang mereka itu tidak mampu memperbaiki bangsa mereka sendiri yang kini telah dihancurkan oleh penyakit-penyakit akhlak, sosial dan sebagainya.

Aku telah mempelajari Islam dari sumbernya yang utama, yaitu Al-Qur’anul Karim. Selanjutnya, aku mempelajari sejarah hidup (sirah) Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bagaimana beliau dengan perilaku dan sunnahnya mengajarkan Islam kepada umat Islam. Aku lalu mengetahui kekayaan yang agung dari kehidupan dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku sudah lupa musik. Aku bertanya kepada kawan-kawanku, ‘Apa aku mesti melanjut-kan karir musikku?’ Mereka menasihatiku agar aku ber-henti, sebab musik akan melalaikan dari mengingat Allah. Dan ini bahaya besar.

Aku menyaksikan pemuda-pemuda yang meninggalkan keluarga mereka dan hidup di tengah-tengah musik dan lagu. Ini adalah sesuatu yang tidak diridhai oleh Islam, yang menganjurkan dibangunnya generasi-generasi tangguh.
Itulah kisah seo
rang penyanyi Inggris terkenal, Cat Stevens (Yusuf Islam) yang menolak popularitas dan uang, karena ia menemukan apa yang ia cari sejak lama, yakni kebenaran dan petunjuk, sumber kebahagiaan abadi, di dunia maupun di akhirat. Karena itu, Allah menggantikannya dengan iman yang tidak ada sesuatu pun yang menan-dingi nilainya, demi Allah!

Hidup tanpa iman adalah Neraka Jahim yang tak tertahankan. Lalu, Allah juga menggantinya dengan kecintaan Allah kepadanya. Karena Allah mencintai orang-orang ber-iman, bertakwa dan yang berbuat baik. Maka Allah meng-gantinya dengan kecintaan makhluk yang ada di langit dan makhluk yang ada di bumi kepadanya. Allah menggan-tinya dengan nama harum di antara hamba-hamba Allah yang beriman, di Timur maupun di Barat.
http://imamuna.wordpress.com/category/kisah-nyata-islami/
frm :

Kisah-kisah Yang Menakjubkan di Afganistan



Posted by Administrator pada 28 Desember 2008
Berikut ini ana Kutipkan Beberapa Kisah-Kisah Ajaib tentang Pertolongan ALLOH di Bumi Suci Afganistan, yang diambil dari buku “Ayyaturahman fi jihadil afgan” karangan As Syahid Syeikh.Dr Abdullah Azzam rohimahulloh.

Yang mana Kisah-kisah ini dituturkan langsung dari medan pertempuran dan ditulis oleh beliau dengan memperhatikan secara serius jalur periwayatan yang benar dari orang-orang terpercaya yang mengalami langsung kejadian-kejadian ajaib ini (Karomah)….
Sebagaimana yang kita ketahui beliau (As syahid Dr.Abdullah Azzam) tidak menulis isi buku ini melainkan setelah beliau merasa mantap akan kebenarannya.

Bahkan syeikh Abdul Aziz bin Baaz berkata dalam Kata Pengantar buku ini :
“Ini adalah kabar gembira,sebaik-baik kabar gembira yang memberikan berita kemenangan kepada mereka (|Mujahidin), insya Allah!”
Lalu juga Perkataan Dr.Umar Al-asyqar beliau berkata : “Yang Terpenting dari semunya adalah jalur periwayatan yang benar.Apabila riwayat kisah tersebut terdiri dari orang-orang yang jujur ,maka kita wajib menyebarluaskannya, baik Manusia Percaya atau tidak”..
Dilihat dari sisi logika manapun akan merasa heran dan tak percaya bagaimana Para mujahidin yang minim persenjataan ,minim personel dan tak memiliki jet tempur seperti musuh, dapat mengusir penjajah kuffar sebesar Uni Soviet yang ketika itu menjadi salah satu “Super Power Dunia”,dalam perang yang berlangsung secara 10 tahun.

Hanya dengan keberanian para mujahidin serta pertolongan ALLOH lah yang dapat menyebabkan Musuh lari tunggang langgang dengan wajah kehinaan.
Kita berdoa semoga NATO serta Amerika yang sekarang menyerang afganistan, akan mengalami nasib serupa dengan Uni Soviet, Amienn…..
Berikut beberapa kisah ajaib itu :

A.Tembakan dan Serangan “Muncul” DARI BERBAGAI ARAH…
Arsalan menceritakan padaku (maksudnya pada Syeikh Dr.Azzam,penulis buku ini), dia berkata :
“Kami pernah berada di daerah syahturi. Jumlah Kami saat itu 25 Mujahid.Kami diserbu oleh 2000 pasukan Komunis.Setelah kami bertempur selama 4 jam,tentara komunis kalah.70-80 tentara komunis tewas dan 26 tentara tertawan , “Kenapa kalian cepat sekali kalah?”
Mereka menjawab : “Peluru dan senjata mesin Amerika menyerbu kami dari empat arah.”.Arsalan berkata ,”Kami(Mujahidin) tidak mempunyai peluru itu dan tidak pula memiliki senjata mesin. Kami hanya menggunakan garnat lempar dan menyerbu dari satu arah”.

B.Burung Bersama Mujahidin
1. Jalaludin Haqqani -salah satu mujahid terkenal di afganistan- menceritakan padaku :
“Kami bisa mengenali tanda-tanda pesawat-pesawat tempur musuh yang akan menyerang
Kami.
Caranya dengan melihat burung-burung yang terbang di atas kamp kami.Ketika kami melihatnya berputar-putar di atas kamp,Kami mulai mempersiapkan senjata untuk membalas serangan peswat musuh”
2. Al-Hajj Muhammad Jul –Salah satu Mujahid di konar- Menceritakan padaku ,”Saya melihat burung-burung terbang bersama pesawat tempur lebih dari sepuluh kali.Burung-burung itu terbang lebih cepat daripada peswat. Padahal keceptan pesawat tempur yang kita ketahui adalah tiga kali lebih cepat dari kecepatan suara”
C. ULAR tidak mematuk Mujahidin
Umar Hanif bercerita tentang kisahnya :
“Sering sekali ular datang dan tidur bersama mujahidin di kamp mereka sejak empat tahun yang silam.Ular itu tidak mematuk mujahidin”
D.Kalajengking bersama mujahidin
Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia. Dan tiada lain ia kecuali peringatan bagi manusia.”
QS Al-Mudatsir (74):31.
Abdushshamad dan mabubullah menceritakan kepadaku :
“Orang-Orang Komunis mendirikan perkemahan di dataran Qunduz.Tiba-tiba mereka diserbu oleh sekelompok kalajengking.Akibatnya 6 tentara mereka disengat dan tewas,sedang yang lainnya melarikan diri.”

E.Doa Mujahidin Dikabulkan
Maulawi Arsalan –Salah satu mujahid yang terkenal di afganistan ,dia adalah mujahid yang ditakuti oleh tentara Rusia, sampai-sampai mereka mengatakan dia adalah orang yang memakai daging manusia -
Sang Mujahid berkata :
“ Suatu Ketika kami hanya memiliki satu granat dan satu senjata anti-tank.Kemudian kami melaksanakan Sholat dan berdoa kepada Allah S.W.T agar Dia menghantamkan granat ini kepada musuh.Saat itu kami berhadapan dengan 200 tank dan kendaraan berat lainnya.Kami melemparkan granat itu dan tepat mengenai sebuah mobil yang mengangkut bahan peledak.Sehingga mobil itu meledak dan menghancurkan 86 tank, beserta mobil panser yang lainnya.Akhirnya musuhpun kalah dan kami mendapat harta ghonimah yang sangat banyak”.Dan saya (syeikh Dr.Azzam) telah bertemu dengan pemuda yang melemparkan garanat itu di Batur.
ALLOH S.W.T berfirman :

“Bukan kamu yang membunuh mereka tetapi Allah yang membunuh mereka. Dan bukan kamu yang melempar tatkala kamu melempar, tetapi Allah yang melempar. ”
( Surah al-Anfaal : Ayat 17 )

F. Bom tidak meledak
Jalaludin Haqqani menecritakan padaku ,dia berkata :
“Kami bersama 30 Mujahid menghadapi serbuan bom-bom dari pesawat tempur musuh. Semua bom-bom itu meledak.Namun tatkala ada satu bom yang beratnya kurang lebih 54 Kg meluncur ke hadapan kami, Bom itu tak meledak.Seandainya meledak pasti kami semua terbunuh”

G. Pasukan Berjumlah Kecil Mengalahkan Ribuan tentara Musuh
Haqqani mengkishkan padaku :

“Kami berjumlah 59 mujahid ,diserbu oleh kekuatan yang terdiri dari 220 Tank, Mobil Panser , Peswat Tempur dan didukung oleh 1500 tentara – Jumlkah ini dietahui dari pengakuan musuh yang ditawan –
Akhirnya, dari pertempuran dahsyat itu diperoleh harta ghonimah , 54 tank hancur, 150 tentara komunis tewas, dan 100 orang lainnya luka-luka.Kami mendapatkan harta rampasan senjata anti pesawat,beberapa senjata mesin Jerinov,7 pucuk senjata Klashinkov , satu buah senjata roket 66 mm,280 peluru roket dan 36.000 butir peluru”

H. Jasad Syuhada Yang Tersenyum dan Mengeluarkan Wangi kasturi
1. Maulawi Abdul Karim menceritakan kepadaku ,dia berkata :

“ Saya Melihat sekitar 1200 orang mati syahid.Saya tidak melihat satu pun dari tubuh mereka yang berubah.
Dan saya tak melihat seorang pun dari tubuh mereka yang dimakan oleh gerombolan anjing, pada saat anjing-anjing itu memakan mayat orang-orang komunis”

2. Bau Wangi dari minyak wanggi sebagus apapun mungkin hanya bertahan sampai satu pekan, namun bau wanggi orang syahid masih terasa wanggi lebih dari tiga bulan .
Nashrullah Manshur menceritakan padaku, dia berkata :
“ Saudaraku mati syahid,Setelah tiga bulan ibuku bermimpi bahwa dia berkata,seluruh lukaku sembuh,kecuali luka di kepala.Maka ibuku ingin membuktikannya.Diapun menggali kuburnya –Yang berada dekat dengan kuburan lain –
Setelah lubang kubur itu tampak, dan demikian pula kuburan yang ada disampingnya, Kami melihat ada seekor ular di atas mayat.Lantas ibuku berkata :
“Jangan kamu gali lagi !”. Saya berkata : “Sesungguhnya saudaraku ini mati sayhid,tidak mungkin kita mendapati ada ular.”.

Setelah kami dapat menggalinya,tiba-tiba mayat itu mengeluarkan bau wangi hingga menusuk hidung.Dan hampir saja kami tidak sadarkan diri karena bau wanggi yang amat sangat wangi.Kami mendapatkan luka di bagian kepalanya mengeluarkan darah, lalu ibuku menyentuhnya.Dan karena hal itu,jarinya menjadi wanggi dan selalu wangi hingga tiga bulan kemudian. Sampai sekarang,jarinyapun masih bau wanggi seperti minyak kasturi”

Demikian lah sebagian kisah yang ada di buku “Ayyaturahman fi jihadil afgan”,
Semoga kita yang membaca mendapati kematian seperti para syuhada atau minimal khusnul khotimah dalam meperjuangkan agama ini.

compiled from : http://aljazirah.ucoz.com/forum/20-8-1

TAUTAN MINDA

Dengarlah Doa Ku

Ya ALLAH,
Dengan ilmuMu atas yang ghaib dan kuasaMu atas seluruh makhluk
Hidupkanlah aku jika dalam pengetahuanMu kehidupan itu lebih baik bagiku
Dan matikanlah aku jika dalam pengetahuanMu kematian itu lebih baik bagiku

Ya ALLAH,
Aku mohon kepadaMu rasa takut baik pada saat terlihat maupun tersembunyi
Aku mohon kepadaMu kalimat yang benar pada waktu rela maupun marah
Aku mohon kepadaMu sifat hemat pada waktu fakir maupun kaya
Aku mohon kepadaMu nikmat yang tak habis-habis
Aku mohon kepadaMu kesenangan hati yang tak pernah putus
Aku mohon kepadaMu kerelaan setelah ada ketetapan, sejuknya kehidupan setelah mati
Nikmat saat melihatMu dan rasa rindu untuk bertemu denganMu
Tidak dalam kesulitan yang menyengsarakan
Tidak pula dalam fitnah yang menyesatkan

Ya ALLAH,
Hiasilah kami dengan hiasan keimanan
Dan jadikanlah kami sebagai pemberi petunjuk bagi orang-orang yang mendapat petunjuk
Amiin.

(HR. An-Nasa’i, Imam Ahmad, Ibnu Hibban)

Hidup

Hidup

Perjuangan abadi Oleh semua yang bernafas

Yang merasai akan agungnya Karya ciptaannya

Hidup Menempuh pelbagai cabaran

Semata untuk mempastikan

Kita pejuang yang berjaya

Menempuh dan mengalami

Ertinya yang sebenar..

Hidup pelbagai Definisi diberikan Kepalsuan, kesusahan, Kerakusan Dan kebahagiaan

Namun satu yang dicariPengalaman yang tidak akan Kembali..

Hidup Akhirmu bukan dikubur

Namun bergantung kepada

Perjuanganmu Nanti akan ditentukannya...

Asma Allah Lyrics

Raheem, Kareemun, ‘Adheem, ‘Aleemun,
Haleem, Hakeemun, Mateen
(Merciful, Generous, Incomparably Great, All-Knowing
Forbearing, Wise, Firm)

Mannaan, Rahmaanun, Fattaah, Ghaffaarun
Tawwaab, Razzaaqun, Shaheed
(Bestower of blessings, Most Compassionate, Opener, Forgiver
Accepter of Repentance, Provider, Witness)

Allahumma salli ‘ala Muhammad, wa aali Muhammad
Ya Muslimeen sallou ‘alayh
(O my Lord send salutations upon Muhammad
And upon the Family of Muhammad
O Muslims, send salutations upon him)
Allahumma salli ‘ala Muhammad, wa sahbi Muhammad
Ya Mu’mineen sallou ‘alayh
(O my Lord send salutations upon Muhammad
And upon the Companions of Muhammad
O believers, send salutations upon him)

Lateef, Khabeerun, Samee’, Baseerun
Jaleel, Raqeebun, Mujeeb
(Gentle, All-Aware, All-Hearing, All-Seeing
Majestic, Watchful, Responsive)

Ghafur, Shakourun, Wadud, Qayyumun
Ra’uf, Saburun, Majeed
(Forgiving, Appreciative, Loving, Self-Existing by Whom all subsist
Most Kind, Patient, Most Glorious)

Allahumma salli ‘ala Muhammad, wa aali Muhammad
Ya Muslimeen sallou ‘alayh
(O my Lord send salutations upon Muhammad
And upon the Family of Muhammad
O Muslims, send salutations upon him)

Allahumma salli ‘ala Muhammad, wa sahbi Muhammad
Ya Mu’mineen sallou ‘alayh
(O my Lord send salutations upon Muhammad
And upon the Companions of Muhammad
O believers, send salutations upon him)

Allahu Akbar, Allahu Akbar,
La Ilaaha Illahu, Al Malikul Quddoos
(God is Greater, God is Greater
There is no god but Him, the King, the Most Holy)

Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Ya Rahmanu irham dha’fana
(O Most Compassionate! Have compassion on our weakness)

Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Ya Ghaffaaru ighfir thunoubana
(O Forgiver! Forgive our sins)

Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Ya Sattaaru ostour ‘ouyoubana
(O Concealer! Conceal our defects)

Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Ya Mu’izzu a’izza ummatana
(O Bestower of honour! Bestow honour on our Ummah)

Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Ya Mujeebu ajib du’aa’ana
(O Responsive One! Answer our prayers)

Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Ya Lateefu oltof binaa (x3)
(O Gentle One! Show gentleness to us)

Oltof binaa
(Show gentleness to us)

Islamic